Jumat, 14 Oktober 2011

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR


Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Posted: 10 May 2011 04:51 AM PDT
Dobereiner melihat hubungan antara ketiga atom ini yaitu:


e. John Newlands (1865)
Pada tahun 1865, mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom. Ia mengamati setiap pengulangan delapan unsur akan terdapat kemiripan sifat. Dengan demikian berarti unsur kesatu mirip unsur kedelapan, unsur kedua mirip unsur kesembilan demikian seterusnya. Newlands menyebut pengulangan ini sebagai hukum oktaf.






Kelemahan dari tabel yang dibuat Newlands ini adalah, masih ada beberapa kotak yang diisi lebih dari satu unsur, hal ini terjadi karena sifatnya yang sangat mirip. Setelah unsur-unsur yang ditemukan semakin banyak, diketahui bahwa pengulangan sifat tidak selalu terjadi pada unsur kedelapan.
f.Lothar Meyer (1869)

Pada tahun 1969, Lothar Meyer mengamati hubungan antara kenaikan massa atom dengan sifat unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat Kurva volume atom versus fungsi massa atom.

Dari kurva, ia mengamati adanya keteraturan dari unsur-unsur dengan sifat yang mirip, dan pengulangan sifat unsur tidak selalu setelah 8 unsur, seperti dinyatakan dalam hukum oktaf.
Gambar Sistem periodik Meyer. Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal. Pengulangan sifat unsur membentuk kolom. Sedangkan unsur-unsur dengan sifat yang mirip terletak pada baris yang sama.

g. Dmitri Mendeleev (1869)
Pada tahun 1869 Mendeleev membuat sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip ditempatkan pada kolom yang disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.






Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
    unsur yang belum ditemukan.
    Sifat unsur-unsur tersebut dapat diramalkan berdasarkan kemiripan sifat unsur-
    unsur dalam golongan yang sama.
2. Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
    Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
    dengan prediksi Mendeleev.
Contoh prediksi unsur Germanium oleh Mendeleev:
3. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang kosong pada group VIII.
    Kolom ini yang pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas mulia. Unsur-unsur
    ini sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan
    dalam jumlah yang sangat sedikit di atmosfir. Karena unsur ini tidak dikenal
    senyawanya,maka para ilmuan di masa  Mendeleev tidak tahu adanya unsur ini.
Lihat Sistem Periodik Mendeleev
Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev
 
1. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
    golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
2. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
   Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang lebih keci
   dibandingkan unsur Telurium (Te-128). Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa
   harus mendahulukan unsur Telurium dulu baru unsur Iodin.


3. Kelemahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa massa atom tidak menentukan
    sekali dimana  suatu unsur empatkan dalam sistem periodik. Kemudian muncullah
    Sistem periodik Modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
    Nomor atom unsur Te (Z=52) yang ternyata lebih kecil dari iodin yaitu (Z=53).
h. Henry Moseley (1913)
Setelah Rutherford menemukan muatan positif dalam inti atom, pada tahun 1913 ilmuan Henry Moseley menemukan nomor atom suatu unsur dengan bantuan sinar X. dari hasil penelitiannya tersebut ia menemukan bahwa kenaikan nomor atom sejalan dengan kenaikan massa atom. Atas dasar penemuan tersebut Henry Moseley menyusun tabel Periodik Berdasarkan kenaikan nomor atom.
Sistem Periodik Henry Moseley (sistem periodik modern)
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik yang ada sekarang ini merupakan hasil dari perkembangan pengelompokkan unsur yang dilakukan oleh para ahli sebelumnya.
 

Awal Mula Perkembangan Pengelompokkan Unsur
1. Ahli Kimia dari Arab dan Persia
Para ahli kimia dari Arab dan Persia awalnya mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan non logam.




a. Antoine Lavoisier (1789)

Lavoisier mengelompokkan zat-zat yang dipercaya sebagai unsur (seperti cahaya, kalori dan beberapa senyawa) berdasarkan sifat kimianya menjadi gas, non-logam dan tanah.













 b.     John Dalton (1808)
 
Dalton mengemukakan bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai sifat dan massa yang berbeda. Massa atom diperoleh dari perbandingan massa atom unsur terhadap massa atom unsur hidrogen. Berangkat dari teorinya itu Dalton mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur (sebanyak 36 unsur) berdasarkan kenaikan massa atomnya.












Daftar Unsur yang disusun oleh Dalton:
c. John Jacobs Berzellius (1828)
Dalam daftar massa unsur yang dibuat oleh Dalton terdapat kesalahan dalam penentuan massa atom unsur. Pada tahun 1828 Barzellius berhasil membuat dan mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yang lebih akurat.













d. Johann DÅ‘bereiner (1829)


Pada tahun 1829, Johann DÅ‘bereiner mengklasifikasikan unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya yang disebut sebagai triad Dobereiner. Dalam aturan ini, bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dan massa atomnya kemudian diurutkan, maka setiap kelompok akan terdiri dari tiga unsur dan massa atom unsur yang ditengah adalah rata-rata dari jumlah kedua atom unsur yang di tepi.                       












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih berkenan meninggalkan jejak
Komentar Pengunjung sangat diharapkan